18 Juli 2025 - Setting My Energy to be Fully Present

Admin LPK3

Tue, 21 Oct 2025

18 Juli 2025 - Setting My Energy to be Fully Present

Setting My Energy to Be Fully Present

“Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.”
(2 Korintus 4:10)


Seringkali orang berpikir bahwa menyediakan energi adalah untuk pelayanan gerejawi atau pekerjaan tertentu—melatih tim, mempersiapkan ibadah, mengajar, dan seterusnya. Itu benar, tapi tidak utuh. Faktanya, energi kita paling sering terkuras bukan karena program, melainkan karena orang. Energi habis bukan karena aktivitas pelayanan, tapi karena harus menghadapi orang yang sulit, melayani yang menyakiti, atau memahami mereka yang tidak pernah memahami balik. Dan setelah itu semua, kita merasa lelah… lalu malas untuk hadir lagi.


Kalau hari ini kita berada di titik itu, mari baca 2 Korintus 4:8–10. Paulus tidak menulis dari kenyamanan. Ia mengalami tekanan, penganiayaan, bahkan keputusasaan. Ingat jemaat Korintus ini jemaat yang toxic, yang terpecah dalam kelompok-kelompok (sesuai dengan siapa tokoh fav mereka); jemaat yang juga sombong karena memiliki karunia-karunia yang hebat; jemaat yang juga lebih terhasut ajaran palsu yang menolak kebangkitan tubuh, daripada mempercayai kebangkitan Yesus dalam tubuh yang disaksikan banyak orang, dan masih banyak lagi deh.


Dalam semua kondisi itu, Paulus tidak pernah benar-benar habis. Bukan karena ia hebat, tetapi karena “kami membawa kematian Yesus dalam tubuh kami.” Ia sadar—tubuhnya yang lelah itu bukan miliknya. Ia hidup untuk memperlihatkan Yesus yang sudah mati baginya, dan kini hidup di dalamnya. Paulus dulunya pembunuh jemaat, tapi kini pelayan kasih karunia. Dan anugerah itulah yang menjadi energinya.


Hari ini, mari datang kepada sumber anugerah itu. Bukan untuk sekadar punya tenaga untuk “present”, tapi untuk mempresentasikan Kristus melalui hidup kita. Biarlah energi kita bukan sekadar kuat, tapi kudus. Bukan karena semangat pribadi, tapi karena Injil yang terus menyala di dalam kita.

0 Comments

Leave a comment