24 Juni 2025 - Rooted in the Word

Admin LPK3

Tue, 21 Oct 2025

24 Juni 2025 - Rooted in the Word

Rooted in the Word
(Matius 7:24-25, Yohanes 7:16-17, Kolose 3:16)


Pada masa-masa awal Gereja, Para Rasul tidak hanya memahami Firman dalam wujud yang tertulis di atas gulungan-gulungan kitab tetapi Firman itu hidup di antara mereka, menjadi manusia yaitu Yesus Kristus. Para Rasul juga tidak hanya mempelajari Kitab Suci tetapi mereka dibentuk oleh Kitab Suci. Pada saat kita berbicara tentang “berakar di dalam Firman,” kita tidak hanya berbicara tentang hidup di dalam sang Firman yang berinkarnasi itu, tetapi juga berbicara berakar di dalam Firman Tuhan yang tertulis.

Bagi para Rasul, Kitab Suci bukanlah sekedar teks yang harus dipelajari dan dihafalkan; tetapi Kitab Suci adalah suara Allah itu sendiri yang tercatat dan melaluinya dapat menuntun umat Allah kepada keselamatan di dalam Kristus, menguduskan hati dan memperbaharui akal budi. Sebab itu, Rasul Paulus menasihati jemaat di Kolose agar “perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu” (Kolose 3:16).

Ada beberapa cara untuk berakar di dalam Firman Tuhan dalam hidup sehari-hari agar pikiran, emosi dan aksi kita sesuai kehendak Tuhan:

Bacalah Kitab Suci dengan disertai Doa. Kita dapat memulai dengan doa agar Roh Kudus menerangi hati kita untuk mengerti kehendak Tuhan, dan ketika kita menemukan ajaran, perintah atau nasihat dari Kitab suci, kita dapat sekaligus memohon kepada Allah agar dimampukan dan dikuatkan untuk menghidupi apa yang diajarkan, diperintahkan atau dinasihatkan

Berdoa sambil disertai membaca Kitab Suci. Doa-doa kristen tidak hanya berisi pujian dan penyembahan serta menaikkan permohonan-permohonan bagi kebutuhan-kebutuhan jasmani kita, tetapi kita perlu memasukkan pembacaan Kitab Suci di dalam proses kita berdoa sehingga kita doa kita menjadi hidup dan diarahkan oleh Firman Tuhan.

Membaca Kitab Suci dalam Komunitas. Kita tidak diharapkan hanya membaca Kitab Suci secara personal tetapi juga komunal sebab dengan membaca Kitab Suci secara komunal, kita dapat saling berbagi dan mendiskusikan apa yang kita dapatkan dari pembacaan Kitab Suci itu.

Hidup ajaran Kitab Suci. Ajaran Kitab Suci harus “terinkarnasi” ke dalam seluruh aspek hidup kita sehingga hidup kita senantiasa berkenan kepada Allah dan memuliakan Allah.


Pertanyaan reflektif:

1.    Apakah membaca Kitab Suci sebagai sarana untuk berakar di dalam Kristus dan bertumbuh dalam hidup persekutuan dengan-Nya atau hanya aktivitas rutin demi memenuhi tugas membaca Kitab Suci semata?

2.    Berapa banyak waktu sudah saya habiskan untuk membaca Kitab Suci daripada membaca berita-berita di media sosial?

0 Comments

Leave a comment