25 Juni 2025 - Rooted in Faith

Admin LPK3

Tue, 21 Oct 2025

25 Juni 2025 - Rooted in Faith

Rooted in Faith

(Matius 24:13, Kolose 3:16)


Dalam dunia yang serba instan, hidup hidup dalam atau dengan iman sering kali terasa berlawanan dengan budaya, bahkan terasa bodoh. Namun, arah gerak hidup seseorang di dalam Kristus ialah hidup oleh iman. Para Rasul melihat bahwa iman tidak bersifat sentimental yang berpusat pada emosi manusiawi yang tidak menentu. Iman juga hanya kepercayaan pada serangkaian doktrin-doktrin kristen. Iman itu diletakkan pada realita kematian dan kebangkitan Kristus yang menyejarah, namun bukan berarti iman berhenti hanya pada aspek historis, tetapi Ketika dikatakan bahwa iman perlu diletakkan pada kematian dan kebangkitan Kristus, artinya iman itu bukan percaya pada konsep tetapi pada fakta dan Pribadi yang nyata, serta memiliki kedalaman relasi dengan sang Pribadi itu, yaitu Kristus.


Rasul Paulus katakan bahwa “hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku” (Galatia 2:20). Bagi sang Rasul, iman bukan sekedar perasaan tetapi ketundukan diri total kepada Kristus yang bangkit dari antara orang mati, tetapi suatu iman yang relasional bergerak menuju keserupaan dengan sang Kristus. Hidup yang diakarkan di dalam Kristus adalah iman yang dinamis karena iman merupakan suatu pertumbuhan, perjalanan pengudusan dan transformasional. Bagaikan pohon yang perlu mengakarkan dirinya ke dalam tanah secara kuat agar ia dapat bertumbuh menjadi pohon yang tinggi dan lebat. Demikian pula dengan kita, kita perlu mengakarkan diri kita pada iman sejati agar kita memulai pertumbuhan dan perjalanan hidup keserupaan dengan Kristus dimana iman itu sendiri didasarkan pada “Sang Perintis dan Penyempurna iman kita” (Ibrani 12:2) agar kekuatan-Nya memampukan kita menghidupi iman sejati.


Pertanyaan reflektif:

1.    Apa yang menjadi fondasi bagi iman kita selama ini? Pada Kristus, keadaan atau perasaan?

2.    Sarana-sarana apa yang saya pakai untuk berakar di dalam iman?

0 Comments

Leave a comment