Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! (Rm. 11:36)
Tuhan adalah Sumber “Profit”
Penjabaran
Dalam definisi “keuntungan yang didapatkan dari kerja”, Alkitab memberitahu bahwa Allahlah yang menjadi sumber segala berkat melalui hasil jerih payah manusia.
Amsal 10:22
"Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahnya.”
Pengkhotbah 3:13
"Setiap orang dapat makan dan minum, dan menikmati kesenangan dari jerih payahnya. Ini pun adalah anugerah Allah."
Matius 5:45
“Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.”
Ayat-ayat ini merupakan sebagian catatan dari Alkitab yang menggambarkan bahwa Allah-lah yang menjadi sumber berkat (baca: profit). Pekerjaan hanyalah tools yang Allah gunakan sebagai cara manusia merasakan berkat (profit) tersebut.
Catatan:
Alkitab juga menyatakan di dalam dunia yang jatuh dalam dosa dan iblis berkuasa secara terbatas dan sementara dalam dunia ini, profit juga bisa diberikan si jahat kepada manusia untuk membuat manusia merasa tidak lagi memerlukan Tuhan. Salah satu catatan dalam Perjanjian Baru, iblis mencobai Yesus Kristus dengan menjanjikan seluruh isi dunia asal Ia (Yesus) mau menyembah iblis (Mat. 4:8-9). Trik iblis - “untung besar dengan cara simple”
Refleksi Wawasan Dunia Kristen
Segala hal baik datang dari Allah - sumber segala kebaikan, dengan tujuan yang Ia tetapkan (bagi kebaikan). Bersyukurlah untuk segala kebaikan (baca: profit) yang Tuhan berikan bagi kita melalui segala hal upaya yang kita kerjakan.
Iblis dapat memberikan “profit” dalam kehidupan manusia. Maka, kita perlu ABCD, yakni Aware (sadar - peka), Be Careful (berhati-hati - dalam bertindak) dan Discern (membedakan benar-salah dengan hikmat Tuhan). Berdoalah mohon kepekaan, kehati-hatian dan hikmat untuk dapat membedakan yang benar dan yang salah.
Tuhan menetapkan prinsip dalam mendapatkan “Profit”
Penjelasan
Banyak orang berpikir asalkan tujuannya bisa dibenarkan, maka cara tidak lagi menjadi penting dibicarakan. Amsal 16:8 mengajarkan "Lebih baik sedikit disertai kebenaran, daripada berlimpah-limpah keuntungan tanpa keadilan."
Refleksi Wawasan Dunia Kristen
Coba renungkan apa yang dunia ini ajarkan mengenai cara mendapatkan profit. Jika anda belajar secara khusus bidang ekonomi, pelajari dan evaluasi prinsip pengajaran yang diberikan untuk mendapatkan profit. Apakah cara-cara yang diajarkan ini sejalan dengan kebenaran Allah? Adakah bagian-bagian tertentu yang dikompromikan?
Penjelasan
Dalam dunia yang penuh persaingan, keuntungan akan didapatkan oleh mereka yang mampu bersaing dan menang. Alkitab tidak menyatakan bahwa kompetisi adalah sesuatu yang buruk, tetapi ada kompetisi yang buruk - yakni yang tidak dikerjakan dengan integritas, kasih dan belas kasihan (compassion), serta kebenaran.
Refleksi Wawasan Dunia Kristen
Coba renungkan apa yang dunia ini ajarkan mengenai kompetisi dan cara berkompetisi. Apa cara-cara tersebut sejalan dengan nilai-nilai integritas, kasih dan belas kasihan serta kebenaran?
Penjelasan
Untuk mendapatkan keuntungan (profit), sudah pasti ada hal-hal yang dikorbankan. Secara personal bisa jadi pengorbanan waktu, tenaga, pikiran. Tidak jarang keluarga, kesehatan, dan bahkan sesama bisa juga turut dikorbankan. Alkitab mengajarkan bahwa kehidupan bukan berorientasi kepada keuntungan tetapi “greater good,” di mana kadang kala perlu keuntungan itu dilepaskan untuk kita mendapatkan sesuatu yang lebih berharga, bermakna, bernilai kekal.
Refleksi Wawasan Dunia Kristen
Coba renungkan apa yang dunia ini ajarkan mengenai pengorbanan untuk mendapatkan keuntungan. Apakah pengorbanan tersebut layak dilakukan? Apa yang menjadi pengukur pengorbanan tersebut layak atau tidak? Apa yang menjadi indikator untuk kita berhenti mengejar “profit” demi mendapatkan hal-hal yang lebih berharga (greater good)?
Menghasilkan “profit” bagi kemuliaan Tuhan
Penjelasan
Profit bagi kemuliaan Tuhan bukan sekadar berbicara mengenai memberi persembahan melalui profit atau mendapatkan keuntungan yang kemudian digunakan untuk mendukung pelayanan. Profit bagi kemuliaan Tuhan juga berbicara dalam beberapa dimensi:
Menikmati berkat Tuhan (profit) dengan datang mensyukuri dan menikmati semua berkat di dalam Tuhan.
Membagikan berkat Tuhan (profit) dengan orang-orang yang kurang mampu, yang ditempatkan Tuhan dalam hati dan sekeliling kita.
Melipat-gandakan keuntungan (profit) sehingga bisa melakukan karya kebaikan yang lebih luas dan lebih berdampak besar.
Refleksi Wawasan Dunia Kristen
Coba renungkan beberapa pertanyaan ini:
Apakah saya sudah menikmati berkat Tuhan dengan hati yang terarah kepada kasih kebaikan Tuhan (atau hanya berfokus menikmati berkat-berkat-Nya saja)? Apakah saya sudah menggumulkan cara yang paling tepat untuk bisa menikmati berkat-berkat yang Tuhan berikan?
Apakah saya sudah membagikan berkat Tuhan kepada mereka yang berkekurangan yang Tuhan hadirkan di sekeliling hidup saya? Apakah Tuhan secara khusus menggerakkan saya untuk memberi dan berbagi dengan orang-orang tertentu?
Apakah saya sudah bertanggung jawab di dalam mengembangkan profit yang Tuhan berikan sehingga bisa digunakan semakin luas dan semakin berdampak? Apa upaya yang saya lakukan untuk mengembangkan profit yang Tuhan berikan kepada saya?
Buku 1: Tidak miskin, tetapi juga tidak kaya: teologi Alkitab tentang kepemilikan
Craig L. Blomberg
https://dewey.petra.ac.id/view/146710
Buku 2: Business for the glory of God: ajaran alkitab tentang kebaikan moral bisnis
Wayne Grudem
https://dewey.petra.ac.id/view/137923
Buku 3: On business and economics
Abraham Kuyper
https://dewey.petra.ac.id/view/150955
Leave a comment